Motivasi dan Aktivitas dalam Belajar
Kamis, 16 Januari 2014
Kamis, 21 Februari 2013
MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung
adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (koeswara,1989; siagian
1989; schein 1991; biggs & telfer 1987).
Tiga komponen utama dalam motivasi yaitu:
· Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individual merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
· Dorongan
Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau
pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut
merupakan inti motivasi.
· Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
B. FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR
· Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
· Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
· Mengarahkan kegiatan belajar.
· Membesarkan semangat belajar, serta
· Menyadarkan
tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-selanya
adalah istirahat atau bermain) yang bersinambung.
· Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
· Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
· Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
C. MACAM-MACAM MOTIVASI DAN CONTOH MOTIVASI
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motif-motif bawaan
Yang
dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi
motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan
untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk
beristirahat, dorongan seksual.
b) Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya
motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan
untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar
sesuatu di dalam masyarakat.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis.
a. Motif
atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum,
makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristrirahat.
b. Motif-motif
darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan
untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk
memburu.
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan penipulasi, untuk menaruh minat.
3. Motivasi primer
Adalah
motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar
tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Manusia adalah makhluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh
insting atau kebutuhan jasmaninya.
4. Motivasi sekunder
Adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan mitivasi primer. Menurut beberapa
ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya
terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetapi juga faktor-faktor sosial.
Perilaku manusia terpengaruh oleh 3 (tiga) komponen yaitu:
a) Komponen afektif adalah aspek emosional. Komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap, dan emosi.
b) Komponen kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan.
c) Komponen konatif adalah terkait dengan kemampuan dan kebiasaan bertindak.
5. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik
a) Motivasi instrinsik
Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai
contoh seseorang yang senang membaca, tidak usaha ada yang menyuruh
atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
b) Motivasi ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik Adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga
akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
D. JENIS-JENIS AKTIVITAS DALAM BELAJAR
Sekolah
adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, di sekolah
merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Paul B. Diedrich membuat
suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interuksi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: memerlukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
SUMBER
Dimyati dan mujiono.(2009).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka cipta
Sardiman.2007.Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta:Raja Grafindo Persada
Langganan:
Postingan (Atom)